Kebutuhan untuk perayaan Natal memang pasti lebih besar dibanding hari biasanya. Mulai dari pernak-pernik hiasan natal atau mungkin sampai kebutuhan lainnya seperti parcel online untuk dikirim ke beberapa tempat.Dana perayaan Natal Oikumene Pemkab Tapanuli Utara (Taput) dan Natal Bona Pasogit tahun 2010 dalam kebijakan umum Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (P-APBD) Tahun Anggaran (TA) 2010 diusulkan hingga miliaran rupiah.
“Hal ini pun menjadi salah satu pembicaraan yang hangat di kalangan masyarakat. Jika dilihat serta menjiwai Kabupaten Taput yang dijuluki dengan nama Kota Wisata Rohani memang perayaan Natal di daerah ini harus meriah. Tapi jangan lupa dengan Kabupaten Taput yang memiliki misi dan visi menwujudkan kemakmuran rakyat berbasis pertanian. Dalam arti harus mengalokasikan dana untuk mencapai misi visi tersebut,” kata Pimpinan Badan Anggaran Pemkab Taput, Ir Ottoniyer Simanjuntak, kepada wartawan, Rabu (15/9) di ruang kerjanya. Katanya, usulan tersebut masih anggaran sementara, dalam arti belum disahkan. Atau masih ada waktu untuk meninjau ulang sebelum disahkan.
Menurut Ottoniyer Simanjuntak, sangat kurang bijak apabila perayaan Natal harus menelan biaya miliaran rupiah, yang pada hakekatnya pelaksanaan perayaan Natal tersebut tidak akan dapat mengubah karakter watak Bonapasongit secara seketika. “Jadi ini harus kita perhatikan sebelum pengesahan P-APBD dilaksankan, namun perayaan Natal juga harus kita laksanakan. Hanya saja mari kita kaji dengan pengeposan dana untuk itu,” terangnya.
Diterangkannya, dana yang diajukan untuk perayan Natal Oikumene Pemkab Taput sebesar Rp95 juta belum termasuk dana yang diposkan untuk kegiatan yang lain termasuk pengadaan lilin se-Kabupaten Taput sebesar Rp40 juta. Selain itu, masih ada juga perayaan Natal Bonapasongit dengan mengeposkan dana yang cukup banyak, sehingga kalau dijumlahkan secara menyeluruh dari kedua pos perayan Natal tersebut, hingga mencapai miliaran rupiah. “Hanya saja itu belum disahkan masih diusulkan, jadi masih ada waktu kita untuk mengkaji ulang usulan tersebut,” ulangnya lagi.
Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Sekwan) Taput, J Sinaga ketika dihubungi METRO melalui selulernya mengatakan, sidang paripurna penetapan P-APBD 2010 direncanakan tanggal 27 September 2010 mendatang. Menurut jadwal sidang paripurna yang telah direncanakan oleh Badan Musyawarah (Banmus) DPRD Taput. Mengenai besaran P-APBD, katanya masih dalam pembahasan, sehingga tidak dapat dipastikan berapa besar dana tersebut, sebab hal itu bisa bertambah dan bisa berkurang.
Menanggapi hal itu, M Pasaribu (54) warga Taput mengutarakan, dalam hal pengalokasian dana, dirinya menyerahkan sepenuhnya kepada ke-35 anggota DPRD. Sebab menurutnya mereka yang mendapat kepercayaan dari masyarakat untuk memperjuangkan serta menyampaikan aspirasi rakyat.
“Menurut saya pribadi, mereka yang duduk di kursi terhormat itu tidak akan mengabaikan kepentingan masyarakat. Harapan kami, mereka tetap melihat serta memperjuangkan nasib rakyatnya. Sotung modom hamu molo so parjolo pikkiran munai tunasib ni hami rakyat on (jangan tidur sebelum memikirkan nasib rakyat,red),” imbuhnya.
Mengenai dana perayaan natal menurut M Pasaribu menyangkut iman seseorang, tanpa mendapatkan bantuan serta acara yang berlebihan. Karena Natal mendapatkan nilai spesial bagi setiap orang yang ikut merayakannya. “Sebab hari tersebut adalah hari keselamatan buat kita umat Kristen. Dalam arti tidak seorangpun yang menginginkan Natal sepi dalam kehidupanya. Ini akan menjadi suatu pertimbangan pemikiran, dengan kondisi Taput dalam tahap pembagunan yang membutuhkan biaya yang cukup banyak,” pungkasnya.
Sumber :
http://nababan.wordpress.com
Temukan hadiah yang unik dan menarik untuk orang-orang terkasih dalam daftar Hadiah Natal Anda.
“Hal ini pun menjadi salah satu pembicaraan yang hangat di kalangan masyarakat. Jika dilihat serta menjiwai Kabupaten Taput yang dijuluki dengan nama Kota Wisata Rohani memang perayaan Natal di daerah ini harus meriah. Tapi jangan lupa dengan Kabupaten Taput yang memiliki misi dan visi menwujudkan kemakmuran rakyat berbasis pertanian. Dalam arti harus mengalokasikan dana untuk mencapai misi visi tersebut,” kata Pimpinan Badan Anggaran Pemkab Taput, Ir Ottoniyer Simanjuntak, kepada wartawan, Rabu (15/9) di ruang kerjanya. Katanya, usulan tersebut masih anggaran sementara, dalam arti belum disahkan. Atau masih ada waktu untuk meninjau ulang sebelum disahkan.
Menurut Ottoniyer Simanjuntak, sangat kurang bijak apabila perayaan Natal harus menelan biaya miliaran rupiah, yang pada hakekatnya pelaksanaan perayaan Natal tersebut tidak akan dapat mengubah karakter watak Bonapasongit secara seketika. “Jadi ini harus kita perhatikan sebelum pengesahan P-APBD dilaksankan, namun perayaan Natal juga harus kita laksanakan. Hanya saja mari kita kaji dengan pengeposan dana untuk itu,” terangnya.
Diterangkannya, dana yang diajukan untuk perayan Natal Oikumene Pemkab Taput sebesar Rp95 juta belum termasuk dana yang diposkan untuk kegiatan yang lain termasuk pengadaan lilin se-Kabupaten Taput sebesar Rp40 juta. Selain itu, masih ada juga perayaan Natal Bonapasongit dengan mengeposkan dana yang cukup banyak, sehingga kalau dijumlahkan secara menyeluruh dari kedua pos perayan Natal tersebut, hingga mencapai miliaran rupiah. “Hanya saja itu belum disahkan masih diusulkan, jadi masih ada waktu kita untuk mengkaji ulang usulan tersebut,” ulangnya lagi.
Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Sekwan) Taput, J Sinaga ketika dihubungi METRO melalui selulernya mengatakan, sidang paripurna penetapan P-APBD 2010 direncanakan tanggal 27 September 2010 mendatang. Menurut jadwal sidang paripurna yang telah direncanakan oleh Badan Musyawarah (Banmus) DPRD Taput. Mengenai besaran P-APBD, katanya masih dalam pembahasan, sehingga tidak dapat dipastikan berapa besar dana tersebut, sebab hal itu bisa bertambah dan bisa berkurang.
Menanggapi hal itu, M Pasaribu (54) warga Taput mengutarakan, dalam hal pengalokasian dana, dirinya menyerahkan sepenuhnya kepada ke-35 anggota DPRD. Sebab menurutnya mereka yang mendapat kepercayaan dari masyarakat untuk memperjuangkan serta menyampaikan aspirasi rakyat.
“Menurut saya pribadi, mereka yang duduk di kursi terhormat itu tidak akan mengabaikan kepentingan masyarakat. Harapan kami, mereka tetap melihat serta memperjuangkan nasib rakyatnya. Sotung modom hamu molo so parjolo pikkiran munai tunasib ni hami rakyat on (jangan tidur sebelum memikirkan nasib rakyat,red),” imbuhnya.
Mengenai dana perayaan natal menurut M Pasaribu menyangkut iman seseorang, tanpa mendapatkan bantuan serta acara yang berlebihan. Karena Natal mendapatkan nilai spesial bagi setiap orang yang ikut merayakannya. “Sebab hari tersebut adalah hari keselamatan buat kita umat Kristen. Dalam arti tidak seorangpun yang menginginkan Natal sepi dalam kehidupanya. Ini akan menjadi suatu pertimbangan pemikiran, dengan kondisi Taput dalam tahap pembagunan yang membutuhkan biaya yang cukup banyak,” pungkasnya.
Sumber :
http://nababan.wordpress.com
Temukan hadiah yang unik dan menarik untuk orang-orang terkasih dalam daftar Hadiah Natal Anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar